Wednesday 21 May 2014

Satu kucupan hangat dan selamat malam.




" So when u said that u'll love me forever , adakah ia hanya sekadar omong yang kamu bisa ungkapkan tapi kamu sendiri belum pasti ia bersemi dalam hati, or what ? " dia menanya sekadar menguji , atau lebih kepada hanya mengusik .

" No- really . I really mean it. I do love you " balasnya .

" And...You got any reason for that ? " bertanya lagi .

" Hurm...well, aku ini bukannya orang yg petah tentang selok belok cinta . Dan saat ini bila kamu mahukan jawapan , aku lebih senang menjawab bahwa cinta aku untuk seorang kamu itu hadir tanpa memerlukan apa-apa sebab , dan mungkin bisa aku ringkasan that I love you for nothing . Perasaan itu hadir begitu saja, ngerti ? " dalam sehela nafas gadis menjawab .

" Ngerti sih . Apaan jika suatu hari nanti pabila kamu meminta alasan mengapa aku meningalkan kamu, dan bisa saja aku membalas yang selama ini pun cinta kita terbina tanpa sebab yang kukuh . Apakah ia akan berakhir semudah itu saja ? Semudah jawapan kamu sebentar tadi ? " dia terus menduga.

" Hmm...adakah itu bermaksud yang kamu ingin pinggirkan hubungan ini? " gadis menundukkan mukanya .

" Bukan itu maksudku . Aku cuma ingin tahu sebabnya mengapa namaku sering disebut di dalam pejamnya tidurmu yang lena , dalam mimpimu sambil diiringi senyuman , mengapa sering saja kamu berbisik sama bulan tentang betapa kamu inginkan aku dalam hidupmu dan mengapa aku yang menjadi bahu yg pertama sekali kamu cari untuk bersandar pabila kamu rapuh . Aku cuma ingin tahu dari mana datangnya cinta sebegitu buat aku yg tidak seberapa ini " dia memandang tepat di mata gadis . Gadis menghela nafas tenang .

" Jangan khuatir , cinta ku ini tidak pernah memandang siapa kamu sih . Dan mungkin inilah ketetapan tuhan buat kita berdua. Rasa cinta ini - tidak perlu dipersoalkan lagi. Kita berhak untuk bahgia bersama untuk selama, ya, selamanya, dan mungkin juga hingga ke sorga " Balasnya ringkas . Gadis datang menerpa di hadapannya lalu memberikan satu kucupan hangat di pipi dan terus berlalu ke kamar. Dia menoleh sebentar sambil berbisik dalam nada halus.

"  Hari ini giliran aku pula untuk mendengar suaramu bermimpi yang indah indah tentangku. Selamat malam kesayangan " 

Dia tersenyum lagi dan lagi .

No comments:

Post a Comment

woi